BEBEZHA - Korea Utara sepakat untuk menghapuskan fasilitas rudal secara permanen dengan disaksikan oleh para ahli internasional dan bersedia menutup kompleks nuklir utama, jika Amerika Serikat mengambil tindakan timbal balik.
Berbicara dalam konferensi pers bersama usai Konferensi Tingkat Tinggi di Pyongyang, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sepakat untuk mengubah Semenanjung Korea menjadi tanah damai tanpa senjata dan ancaman nuklir.
Moon mengatakan akan berupaya merancang proposal yang menggabungkan kerangka kerja denuklirisasi Korea Utara dan deklarasi bersama untuk mengakhiri Perang Korea 1950-1953.
Sementara itu, Kim Jong-un berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea, selama pertemuan pertamanya dengan Moon dan pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Juni lalu.
Namun, Korea Utara tidak memberikan indikasi bahwa pihaknya bersedia menyerahkan persenjataan nuklir secara sepihak.
Selain itu, Korea Utara telah menawarkan untuk menghentikan uji coba nuklir dan rudal, tetapi tidak mengizinkan inspeksi internasional terkait pembongkaran satu-satunya situs nuklirnya yang dilakukan pada Mei lalu.
Hal ini akhirnya menimbulkan kecaman bahwa tindakan Korut tidak dapat diverifikasi dan dapat dengan mudah dibalikkan.
(vi)
0 Response to "Pembongkaran Situs Rudal dan Nuklir, Korut Undang Ahli Jadi Saksi"
Posting Komentar