BEBEZHA - Ketika perang kembali berkecamuk, federasi
olahraga Afghanistan berusaha membentengi para atlet yang sedang berlaga
di Asian Games dari kabar muram di tanah air. Terakhir militer
Afghanistan menghalau serangan kelompok pemberontak terhadap Istana
Kepresidenan dan kawasan diplomatik di Kabul. Empat dari sembilan
pemberontak dikabarkan tewas ditembak.
"Para atlit akan merasa terpukul jika sesuatu yang buruk terjadi di
negara kami," kata Presiden Federasi Taekwondo Afganistan, Najibullah
Sekandar. "Sewajarnya jika situasi ini berdampak buruk pada performa
mereka. Akan lebih baik jika mereka bisa bertanding dalam kondisi
normal, tanpa rasa cemas," imbuhnya lagi.
"Para atlet khawatir terhadap apa yang terjadi di tanah air kami. Di
perkampungan atlet, kami berusaha fokus pada kompetisi. Kami tahu tugas
kami adalah bertanding dengan baik", ujar presiden federasi Taekwodo
Afghanistan itu.
Olahraga di Afghanistan mulai bergeliat
Afghanistan
hanya absen empat kali dari arena Asian Games sejak pertama kali
digelar tahun 1951. Untuk event Asian Ganmes di Indonesia kalin ini,
pemerintah di Kabul mengirimkan 76 atlit, sembian di antaranya
perempuan.
"Olahraga di Afghanistan membaik setiap hari. Kami berharap
stabilitas keamanan terjaga dan atlet kami bisa konsentrasi untuk
berlatih dan bertanding," kata Sekandar yang juga bekerja sebagai dokter
dan wasit internasional.
Terutama di cabang Cricket Afghanistan mulai menunjukkan kemajuan.
Pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Hameed Hassan dkk.
sukses merebut medali perak.
Pertumbuhan pesat olahraga Cricket bahkan turut menyaingi Taekwondo
yang masih dianggap cabang olahraga paling populer di Afghanistan. Dalam
cabang ini atlet dari Hindukush punya sejarah panjang merebut medali di
kejuaraan internasional. Rohullah Nikapi misalnya meraih medali
perunggu untuk kelas 58kg di Olympiade Beijing 2008. Atlet Taekwondo
lain mencatat prestasi serupa di kelas 68kg pada Olympiade London empat
tahun kemudian.
Meski gagal merebut medali di Olympiade Rio 2016, Afghanistan tetap
menyimpan ambisi besar untuk Olympiade Tokyo 2020. "Kami meyakini
Taekwondo akan menghasilkan medali di Tokyo. Kami memiliki pengalaman
dengan menyabet dua medali dan berharap akan menang lagi di Tokyo, kata
Sekander.
(tn)
0 Response to "Performa Atlet Afghanistan di Indonesia Terpengaruhi Akibat Perang di Tanah Airnya"
Posting Komentar