Polisi di Ciracas Tembak Warga hingga Tewas karna faktor dendam sejak SMA


BEBEZHA - Oknum anggota polisi menembak seorang warga bernama Ade Supardi (30) di kawasan Jalan Asem, Ciracas, Jakarta Timur. Korban langsung ambruk seketika akibat peluru yang bersarang di bagian wajahnya.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 3 November kemarin. Pasalnya, insiden itu ditengarai karena faktor dendam antara korban dengan pelaku sejak masih sama-sama duduk di bangku SMA.

"Jadi memang itu sudah ada bibit-bibit permusuhan, itu teman sendiri, teman pas sekolah SMA," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Selasa (6/11/2018).

Argo tidak menjelaskan, masalah apa yang dimaksud hingga anak buahnya itu nekat menembak Ade Supardi. Ia hanya mengatakan bahwa sebelum kejadian, korban dan pelaku sempat saling mengancam.



Saat kejadian berlangsung, ada tiga oknum polisi, tapi dia tidak mau menyebutkan masing-masing identitas polisi tersebut.

"Tapi saling mengancam di sana akhirnya ada suatu letusan terjadi, makanya ada 3 orang anggota yang membawa senpi sedang kita cek ke labfor siapa nanti yang melakukan," imbuhnya.

Argo menambahkan, tembakan itu terpaksa dilepaskan karena polisi merasa terdesak setelah terjatuh akibat saling dorong dengan korban. Polisi itu mengarahkan tembakannya ke atas dan mengenai pipi bagian kiri korban hingga tewas.

"Iya karena anggota ini terdesak, dan terjatuh dia melakukan tembakan ke atas, ada beberapa anggota. Nanti kita cek, pelor itu sudah kita autopsi, korbannya nanti kita cek," pungkasnya.

(okz)

0 Response to "Polisi di Ciracas Tembak Warga hingga Tewas karna faktor dendam sejak SMA"

Posting Komentar