Penampakan Kuntilanak Nangkring di Pohon, Netizen Kaitkan Mitos Mengerikan!

BEBEZHA - DIMENSI dunia yang dihuni yang dihuni manusia konon bersinggungan dengan dimensi lain makhluk astral. Makhluk-makhluk yang tidak bisa dilihat oleh penglihatan mata ini uniknya kerap menampakkan wujud.

Dampaknya, saat makhluk-makhluk tersebut menampakkan wujudnya, manusia yang semula tidak bisa melihat mereka sontak terkejut, bahkan beberapa di antaranya menanggapi dengan berlebihan. Bagaimana tidak, wujud dari penampilan makhluk seperti kuntilanak seringkali memicu adrenalin dan membuat detak jantung berdetak lebih cepat mendadak.

Penampakan kuntilanak salah satunya yang pernah terjadi berhasil diabadikan lewat sebuah video. Ditinjau dari sebuah akun Instagram, Sabtu (15/9/2018), sesosok kuntilanak, hantu berambut panjang yang mirip seorang perempuan nampak bertengger di ranting pohon besar.

Terlepas nyata atau fiksi, penampakan makhluk astral tersebut lantas mengundang perhatian netizen. Tidak tanggung-tanggung, setelah diunggah ulang pada tiga jam yang lalu, video penampakan ini langsung ditonton sekira 27 ribu kali.

Tidak cukup sampai di situ saja, warganet pun menyampaikan aspirasinya dalam kolom komentar. Bukannya ketakutan, sebagian besar dari netizen malah beranggapan penampakan ini adalah rekayasa.

Namun, sekian banyak komentar yang dituliskan, seorang netizen menuliskan sebuah komentar yang cukup mencengangkan. Dia menuliskan, "Bohong itu, kuntilanak gak gitu. Gua pernah lihat di wc lagi menghisap pembalut, kuntilanak itu iblis, bukan gitu," tulisnya.

Memang ada beberapa cerita yang masyarakat ceritakan turun temurun, kalau perempuan yang sedang haid konon memiliki aroma yang menyita perhatian makhluk astral seperti kuntilanak, hingga cairan darah haid yang dikeluarkannya pun turut diincar. Maka, dari situlah perempuan diwajibkan untuk membilas pembalut bekas pakainya baru kemudian dibuang.

Namun, belum ada bukti cerita turun temurun tersebut. Hingga kini anggapan kuntilanak mengincar darah haid masih jadi sebatas mitos yang diceritakan turun temurun.

(okz)

Tweet