Karapan Sapi Brujul Khas Probolinggi Berlangsung Meriah


BEBEZHA - Sapi brujul biasanya digunakan masyarakat pedesaan untuk membajak sawah. Namun oleh masyarakat di Kota Probolinggo ini, sapi brujul digunakan untuk karapan.

Lomba yang digelar di areal persawahan Jalan KH Syafi'i, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai kota di sekitar Probolinggo.

Dalam lomba ini, peserta dituntut berlomba di lintasan tanah berlumpur sepanjang 175,dan lebar 35 meter.

Salah satu peserta, Toha mengaku membuat persiapan khusus bagi sapi-sapinya agar bisa bertarung di kerapan ini.

"Supaya menang dilatih dulu pak dan tak lupa dikasih jamu dan telur, biar sapinya tidak lekas capek," ujar Toha, Minggu (2/9/2018).


Karapan sapi brujul yang menjadi agenda tahunan itu pun menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat, mulai lokal hingga luar daerah. Bahkan karapan ini telah menjadi magnet tersendiri bagi kalangan pecinta fotografi.

Seperti disampaikan Andrew, salah seorang fotografer asal Surabaya. Ia mengaku merasakan tantangan tersendiri saat mengambil objek gambar karapan sapi brujul.

"Kalau memotret karapan sapi Brujul tentunya ada teknik yang harus dikuasai pak. Baik dari segi mengatur kecepatan, maupun penyesuaian cahaya, yang jelas lebih menantang," katanya.

Sementara itu, Panitia Lomba Karapan Sapi Brujul, Tutang Heru Wibowo menyebut diadakannya lomba karapan sapi brujul bertujuan untuk melestarikan tradisi khas warga Kota Probolinggo.

Karapan sapi brujul juga telah menjadi agenda tahunan warga Kota Probolinggo dalam menyambut masa tanam.

"Digelar 2 hari tanggal 1-2 september. 50 peserta ikut dalam karapan sapi brujul kali ini. Peserta terbagi dalam 2 grup yakni, grup A dan grup B, dan peserta sendiri berasal dari sejumlah daerah di Tapal Kuda, Jawa Timur," terang Tutang. 

(dt)

0 Response to "Karapan Sapi Brujul Khas Probolinggi Berlangsung Meriah"

Posting Komentar