BEBEZHA - Dua bocah laki-laki inisial OW (11) dan adiknya DV (2,5) serta satu
bocah perempuan US (5) disekap selama berhari-hari oleh orangtua
angkatnya.
Ketiga bocah ditinggal begitu saja di dalam sebuah rumah toko
(Ruko) yang ada di Jalan Mira Seruni di Kelurahan Pandang, Kecamatan
Panakukang Makassar.
Tiga bocah malang itu, menurut cerita warga kerap mendapat siksaan
dari orangtua angkatnya. Orangtua angkatnya diketahui bernisial Acci
alias Memei alias Gensel yang diperkirakan berusia 40 tahun.
Bahkan salah satu bocah perempuan US pernah dilihat oleh warga
berada di jendala lantai 2 ruko melambaikan tangan. Dia melambaikan
tangan memberi tanda seolah-olah meminta makan ke warga.
Namun warga di sini takut. Karena pemilik rumah dikenal tempramen.
Acci kini belum diketahui keberadaannya. Bocah kakak tertua yakni OW
lebih dulu lari keluar dan meninggalkan adik-adiknya. Sementara US dan
DV masih berada di depan Ruko.
Mereka baru bisa berhasil keluar pada sore tadi Minggu (16/9/2018) setelah merusak kunci gembok menggunakan besi.
Seorang warga setempat Pattahari (41) yang pertama kali melihat
anak-anak itu keluar dari Ruko mengatakan anak-anak itu setelah berhasil
keluar rumah keduanya masih terlihat berada di depan Ruko itu.
"Saya lihat tadi anak-anak itu keluar. Adeknya saya lihat
kakaknya sudah lari meninggalkan adik-adiknya. Saya lihat yang paling
kecil menangis. Sementara kakaknya lagi yang perempuan berada di jalan.
Lalu saya bawa yang kecil dulu ke security. Dan saya tanya yang kakak
perempuannya bilang kenapa lari. Setelah itu baru kedua anak itu lalu
saya titip ke security," kata Pattahari saat ditemui di
lokasi Ruko tersebut.
Lebih lanjut Pattahari mengatakan, setelah membawa anak-anak itu
dia sempat bertanya kepada bocah perempuan US. Kepada Pattahari, US
menjawab bahwa dia mau susul kakaknya yang lebih dulu keluar lolos dari
rumah.
"Jadi saya tanya kenapa lari?. Dia bilang saya cari kakak. Saya
mau cari kakak karena kaka saya mau cari rumah penginapan," kata
Pattahari menirukan perkataan bocah itu
Diakui Pattahari bahwa memang pemilik rumah itu sering keluar
pagi dan baru pulang rumah pada malam hari. "Semua warga di sini sudah
biasa lihat anak-anak itu disiksa. Anak-anak ini bukan anaknya. Karena
kami sudah tau karena pemilik rumah sendiri yang bilang begitu ke warga
di sini," terang Pattahari.
Sementara Ketua RT 5 RW 3 Nur Aeni Daeng Sunggu (40) mengatakan
hal serupa. Bahwa warga di sini sering melihat anak-anak tersebut sering
dipukul dan siksa oleh orang tuanya. Bahkan si bungsu DV pernah dilihat
oleh warga dilempar masuk ke dalam mobil.
"Di sini warga sudah biasa melihat anak-anak itu dipukul dan
siksa. Mereka dipukul sama orang tuanya. Orangtuanya itu marah-marah
karena telat pergi kerja. Sehingga dia biasa memukul anak-anak itu,"
kata Nuraeni kepada Okezone saat ditemui di Ruko tempat anak itu disekap
Bahkan orang tua angkat anak itu selam tinggal ditempat ini tidak
pernah melapor ke RT atau pemerintah setempat. "Dia jarang
bersosialisasi sama warga disini. Dia juga tidak pernah melapor ke
kami," lanjut Nuraeni.
Kini ketiga bocah tersebut telah diserahkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar.
(okz)
0 Response to "3 Bocah Ini Kabur Minta Makan ke Warga, Diduga Disiksa dan Disekap dalam Ruko"
Posting Komentar